Judul materi : Menjelaskan Kembali Teks Ulasan
Materi Kelas : Kelas 8 (Delapan) Semester 2
Ringkasan Materi : Contoh dan Jawaban Soal Menjelaskan Kembali Teks Ulasan merupakan materi dan soal yang terdapat dalam buku paket Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2 yang terdapat pada halaman 162 -163. tepatnya ada pada kegiatan 6.3 mengenai ulasan kembali tentang film Beth.
adapun jawaban yang ada di blog ini merupakan hasil olah fikir admin yang dapat dijadikan sebgai bahan referensi dalam belajar soal Bahasa Indonesia khususnya u tuk anak kelas 8. berikut adalah soal dan jawaban tenatang menjelaskan kembali teks Ulasan .
Kegiatan 6.3
A. 1. Perhatikan kembali teks ulasan tentang film "beth" !
Perhatikanlah teks berikut.
Judul : ”Beth”
Bintang : Inne Febriyanti, El Manik, Lola Amaria, Reny Djajusman, Saut Sitompul
Sutradara : Aria Kusumadewa
Produser : Aria Kusumadewa, Nurul Ariin, Inne Febriyanti, dan Rio Kondo
Skenario : Nana J. Mulyana
Fotografi : Enggong Supardi
Produksi : PT Sinemata
Durasi : 85 menit
Ulasan Film :
Adakah kata-kata sehat yang keluar dari mulut orang gila? Ini pertanyaan sederhana. Namun, layaknya pertanyaan sederhana, yang ini pun membutuhkan jawaban yang rumit. Celakanya, jawaban dari pertanyaan inilah yang akan menentukan persepsi penonton terhadap Beth, film terbaru garapan sutradara muda Aria Kusumadewa.
Mereka yang memilih jawaban positif, dengan sendirinya akan mencerna Beth sebagai sebuah ilm alternatif yang kaya makna. Sebaliknya, bagi pemilih jawaban negatif, tak lagi perlu memaksakan diri untuk menikmatinya. Hal ini karena dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil satu setting: kehidupan di
suatu rumah sakit jiwa.
Inti cerita film ”Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth Inne Febriyanti dan Pesta Bucek, sebagai dua anak manusia yang hidup dalam lingkungan sosial berbeda. Tak direstui oleh orang tua Beth yang jenderal. Kehidupan asmara Beth-Pesta pun berakhir mengenaskan. Pesta masuk penjara karena tertangkap ketika mengonsumsi narkoba. Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung deritanya. Lebih tragis lagi, keduanya dipertemukan kembali di Rumah Sakit Jiwa Manusia.
Akan tetapi, kisah cinta Beth-Pesta hanyalah bingkai semata. Inti ilm ”Beth” yang sebenarnya tentang sejumlah karakter yang kemudian muncul dalam kehidupan para penghuni rumah sakit jiwa itu. Di sana ada penyair gila yang kerjanya hanya menulis dan membaca puisi. Ada politikus gila akibat obsesinya untuk menduduki kursi kepresidenan tak pernah tercapai.
Di rumah sakit tersebut ada juga seorang perawat yang terpaksa mengabdi karena ia tak diterima masyarakat lantaran pernah dirawat di rumah sakit jiwa itu. Ada pula pasien yang gila justru lantaran terobsesi jadi dokter jiwa. Tingkah para profesional gila yang dirangkai dalam akting yang kemudian melahirkan sejumlah pesan moral Aria.
Melalui tokoh Beth, Aria ingin menawarkan pandangan baru lewat suatu ‘kerajaan’ yang dibangunnya. Bukan di dunia waras tidak pula di dunia gila, tetapi di antara keduanya. Melalui ilm ini saya hanya ingin mengungkap realitas dalam ekspresi yang jujur. Tak lebih dari itu, kata Aria. Menurutnya, seperti juga dunia waras, kehidupan di ‘dunia gila’ juga memiliki logika sendiri. Itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih logis ketimbang orang sehat. Sebaliknya, banyak juga orang yang mengaku sehat, tetapi berperilaku tak lebih baik dari orang gila, tambah Aria.
Bagaimana pun keadaannya, ilm ”Beth” merupakan ungkapan semangat pemberontakan Aria pada sesuatu yang mapan. Dari sana Aria ingin memberi isyarat bahwa sudah waktunya kita mengkritisi idiom-idiom sesat yang kini terlanjur hidup dalam masyarakat kita. Jelasnya, memandang hidup secara lebih jujur adalah sebuah kebutuhan mendesak.
Tentang pesan moral ini, pengamat kesenian Afrizal Malna mengatakan, tak dapat tertangkap dengan jelas di ilm ”Beth”. Semua karakter dimainkan bagus dengan porsi yang sama sehingga tak terlihat adanya penonjolan karakter tertentu,katanya. Ia justru melihat ”Beth” sebagai gambaran kian sempitnya ruang di masyarakat yang patut dijadikan tempat manusia untuk berkreasi satu-satunya ruang yang tersisa bagi Aria adalah rumah sakit jiwa. Tapi, soal apakah ini pilihan yang paling tepat, tentu tetap perlu dipertanyakan, katanya.
Meskipun demikian, semua itu bersifat multitafsir. Film ”Beth” tampak istimewa karena pendekatan Aria yang unik dibanding sineas lain. Nurul Arifin melihat ilm karya Aria ini tak ubahnya suatu realitas yang didekati dengan cara yang berkebalikan dari pendekatan yang dilakukan Garin Nugroho dalam karya- karyanya. Beda dengan karya-karya Garin yang menggambarkan realitas sosial yang selalu dari sisi kehidupan yang manis–manis, Aria lebih suka mendekatinya dari sisi-sisi yang lebih pahit, kata Nurul. Itu sebabnya semangat Aria ini perlu didukung penuh. (Republika)
2. Manakah dari kalimat kalimat di bawah ini yang sesuai dengan isi teks tersebut?
kalimat | sesuai | Tidak Sesuai |
---|---|---|
Film ”Beth” merupakan film alternatif yang kaya makna | SESUAI Penjelasan : Perhatikan paragraf kedua kalimat pertama. Mereka yang memilih jawaban positif, dengan sendirinya akan mencerna Beth sebagai sebuah film alternatif yang kaya makna |
|
Dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil satu setting: kehidupan di suatu rumah sakit jiwa | SESUAI Penjelasan : Perhatikan paragraf kedua kalimat ketiga. Hal ini karena dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil satu setting: kehidupan di suatu rumah sakit jiwa. |
|
Film ”Beth” bercerita tentang kisah cinta yang tragis antara Beth dengan Pesta | SESUAI Penjelasan : Perhatikan paragraf ketiga kalimat pertama. Penjelasan : Inti cerita film ”Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth (Inne Febriyanti) dan Pesta (Bucek), sebagai dua anak manusia yang hidup dalam lingkungan sosial berbeda. |
|
Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung derita akibat aborsi paksa. | TIDAK SESUAI Penjelasan : Pada paragraf ketiga, Beth menjadi gila bukan karena aborsi paksa, tetapi karena hubungannya tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Inti cerita flm ”Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth (Inne Febriyanti) dan Pesta (Bucek), sebagai dua anak manusia yang hidup dalam lingkungan sosial berbeda. Tak direstui oleh orang tua Beth yang jenderal. Kehidupan asmara Beth-Pesta pun berakhir mengenaskan. Pesta masuk penjara karena tertangkap ketika mengonsumsi narkoba. Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung deritanya. Lebih tragis lagi, keduanya dipertemukan kembali di Rumah Sakit Jiwa Manusia |
|
Beth merupakan gambaran tentang kian sempitnya ruang di masyarakat yang patut dijadikan tempat untuk berkreasi. | SESUAI Penjelasan : Perhatikan paragraf kesepuluh kalimat pertama. Ia justru melihat ”Beth” sebagai gambaran kian sempitnya ruang di masyarakat yang patut dijadikan tempat manusia untuk berkreasi satu-satunya ruang yang tersisa bagi Aria adalah rumah sakit jiwa. |
2. Berdasarkan catatan itu, ceritakan kembali isi ulasan tersebut dengan kata-katamu sendiri !
Jawaban Soal Bab 6 Bahasa Indonesia Kelas 8 Lainnya:
Catatan Penting | Penceritaan Kembali |
---|---|
1. Film terbaru garapan sutradara muda Aria Kusumadewa hanya mengambil satu setting, yaitu kehidupan di rumah sakit jiwa. | Penceritaan kembali: Film terbaru garapan sutradara muda Aria Kusumadewa yang berjudul "Beth" hanya mengambil satu setting dari awal hingga akhir cerita, yaitu kehidupan di rumah sakit jiwa. Film ini menceritakan kisah cinta yang tragis antara Beth dan Pesta, yang hidup dari lingkungan sosial yang berbeda. Dan cerita ini juga diakhiri dengan sad ending (akhir yang menyedihkan) pula. Inti film ”Beth” adalah sejumlah karakter para penghuni rumah sakit jiwa itu, sehingga tidak ada tokoh yang ditonjolkan dalam film ini. Film ”Beth” merupakan ungkapan semangat pemberontakan Aria pada sesuatu yang mapan. |
2. Film ini menceritakan cinta yang tragis antara Beth dan Pesta, yang hidup dari lingkungan sosial yang berbeda. | |
3. Inti film ”Beth” adalah sejumlah karakter para penghuni rumah sakit jiwa itu. | |
4. Film ”Beth” merupakan ungkapan semangat pemberontakan Aria. |
Jawaban Soal Bab 6 Bahasa Indonesia Kelas 8 Lainnya: