-->

Contoh Soal dan Jawaban Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Judul materi : Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Materi Kelas : Kelas X (10) Sepuluh
Tema Materi : Teks Laporan Observasi  
Ringkasan Materi : Assalamualaikum. bertemu lagi dengan admin di bahasauntukmu. kali ini admin akan share jawaban buku paket kelas 10 kurikulum 2013 kali ini untuk kegiatan 2 di bab 1 tentang teks laporan hasil observasi . kegiatan ini terdapat pada halaman 12- 14. pada kegiatan ini adik-adik harus mengerjakan soal atau menjawab soal untuk menyusun Ringkasan Isi teks Wayang yang merupakan sebuah contoh teks laporan hasil observasi. Jawaban yang ada di blog ini merupakan referensi alternatif jawaban yang dapat dijadikan bahan evaluasi adik-adik setelah mengerjakan soal kegiatan 2 tersebut.
Contoh Soal dan Jawaban Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Soal dan jawaban Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Observasi tentang wayang

Gagasan Pokok Paragraf
Wayang kulit memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan gaya pertunjukkan. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang asak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan
Pada setiap daerah,
wayang wong memiliki
sebutan yang berbeda.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Wayang golek adalah
salah satu jenis wayang
yang berasal dari Sunda
memiliki bahan dasar
sebuah kayu.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga
sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena
cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru
dunia pewayangan
menghasilkan kreasi
berupa wayang suket.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat
dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi modern
terdapat wayang yang
disebut dengan wayang
motekar atau wayang
plastik yang berwarna.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang
atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Wayang memiliki
berbagai manfaat bagi
kehidupan, antara
lain sebagai media
pendidikan, media
informasi, dan media
hiburan.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan. yang dapat dimanfaatkan dalam Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering menggunakan wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang yang
disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang,
wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media pendidikan,media informasi, dan media hiburan.

LihatTutupKomentar