-->

Jawaban Lengkap Mengenai ciri bahasa dalam fabel biasanya bersifat

Belajar Bahasa Indonesia ~ Jawaban Lengkap Mengenai ciri bahasa dalam fabel biasanya bersifat...., pertanyaan ini sering ditanyakan oleh para pengajar kalian untuk ujian atau asesment bahasa indonesia yang menyangkut tentang Fabel. berikut ini jawaban lengkapnya mengenai soal fabel. silahkan dibaca dengan seksama.
Jawaban Lengkap Mengenai ciri bahasa dalam fabel biasanya bersifat

Apa yang dimaksud dengan fabel?
Menurut Encyclopaedia Britannica, kata fabel berasal dari bahasa Latin fabula yang aslinya punya arti hampir sama dengan mitos dalam bahasa Yunani. Fabel adalah bentuk narasi, biasanya menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara sebagai manusia, menyampaikan pelajaran moral dan seringkali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan binatang, berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Menurut Kamus Oxford, fabel adalah sebuah cerita pendek, biasanya dengan binatang sebagai tokoh, menyampaikan moral.

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Tokoh utama fabel adalah hewan yang jinak dan hewan yang liar.

Mengapa tokoh dalam Fabel adalah hewan?
Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia. Hewan di fabel diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Dilansir dari Kiddle.co, kisah-kisah yang diceritakan dalam dongeng biasanya sangat sederhana dan mudah dipahami. Untuk memahami dongeng, pembaca atau pendengar tidak perlu tahu semua tentang karakter, hanya satu watak penting. Karena alasan tersebut, hewan atau binatang sering digunakan sebagai tokoh dalam dongeng fabel dengan cara yang mudah dipahami karena selalu sama.

Karakteristik hewan hampir selalu sama dari satu kisah ke kisah fabel lainnya. 

Contoh watak hewan dalam fabel antara lain:
Singa: mulia
Ayam jago: sombong
Merak: bangga
Kancil: cerdik
Rubah: licik
Kuda: pemberani
Kura-kura: rendah hati
Keledai: pekerja keras
Biasanya, tokoh dalam fabel dibedakan menjadi tokoh yang baik dengan akhir yang bahagia dan tokoh jahat yang berakhir sengsara atau mendapat akibat dari perbuatannya.

Ciri-ciri fabel
Terdapat beberapa ciri-ciri yang membedakan fabel dari bentuk sastra yang lain:
Termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah nyata.
Tokoh-tokoh biasanya para binatang.
Watak tokoh para binatang digambarkan seperti manusia ada yang baik ada yang buruk.
Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
Fabel menggunakan latar alam seperti hutan, sungai, kolam dan lainnya.
Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab-akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
Mengandung amanat atau moral cerita.
Ciri bahasa fabel biasanya menggunakan kalimat naratif, kalimat langsung dan bahasa percakapan.
Berikut ini penjelasan tentang ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam fabel:
Menggunakan kalimat naratif untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi.
Menggunakan kalimat langsung berupa dialog para tokoh.
Menggunakan bahasa percakapan berupa kata-kata sehari-hari dalam situasi tidak formal.

Unsur-unsur fabel
Dalam struktur cerita fabel terdiri dari berbagai unsur pembentuknya. Unsur-unsur fabel meliputi:
Tokoh, Penokohan, Watak, Latar (setting), Tema, Amanat
Berikut ini penjelasan masing-masing unsur tersebut:

Tokoh
Tokoh adalah orang atau hewan yang menjadi pelaku dalam cerita. Tokoh terdiri dari tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu (tokoh tambahan).

Ciri-ciri tokoh utama adalah sebagai berikut:
Menjadi yang sering dibicarakan.
Sering muncul.
Menjadi pusat cerita, menggerakkan jalan cerita.
Penokohan
Penokohan adalah pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis (yang disukai) atau tokoh antagonis (yang tidak disukai).

Watak
Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, komentar atau narasi penulis tentang tokoh tersebut dan penggambaran fisik.

Latar (setting)
Latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Terdapat tiga jenis latar yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial.

Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita.

Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Jenis fabel
Dilihat dari pemberian watak dan latarnya, fabel bisa dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

Fabel alami
Fabel alami adalah cerita binatang yang menggunakan tokoh hewan seperti pada kondisi alam nyata. Contohnya, singa berwatak buas dan ganas, kancil bersifat cerdik, dan lain-lain.

Fabel adaptasi
Fabel adaptasi adalah cerita binatang dengan memberikan watak dengan mengubah watak asli hewan pada dunia nyata dan menggunakan latar belakang lain bukan di alam bebas.

Dilihat dari kemunculan pesan, fabel dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

Fabel dengan koda adalah cerita binatang dengan memunculkan pesan pengarang secara eksplisit di akhir cerita.
Fabel tanpa koda adalah cerita binatang tanpa pesan eksplisit pengarang di akhir cerita.

LihatTutupKomentar