-->

Contoh dan Jawaban Soal Mengidentifikasi Struktur Cerpen (Bagian 3)

Judul materi : mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat Bagian 3
Materi Kelas : Kelas 9 Bab 3 Semester 1
Tema Materi : Menyusun Cerita Pendek
Lanjutan dari : Bagian Kedua
Ringkasan Materi : Bagian ketiga Contoh dan Jawaban Soal mengidentifikasi Struktur Cerpen  diambil dari buku paket kelas 9 kurikulum 2013 revisi 2018. soal diambil dari buku paket kelas 9 halaman 63-75. Adapun Jawaban yang ada di blog ini adalah jawaban admin yang sengaja di share hanya untuk bahan evaluasi adik-adik dalam mengerjakan soal pada halaman 63 hingga 75 yang isinya tentang struktur cerpen Pohon Keramat. ingat!! jawaban ini dijadikan sebagai EVALUASI jangan dijadikan hanya bahan contekan saja.

KJ mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat Bagian ketiga

Beri Keterangan isi setiap paragraf dari cerpen "Pohon Keramat" untuk mendapatkan gambaran alur cerita.

Isi Cerpen
“Saat ini adalah waktunya untuk membangun demi kemajuan. Dan kita tidak akan pernah bisa maju bila masih takut dengan hal hal yang tidak masuk akal.” Begitu di antaranya kata-kata yang biasa diucapkan para penggerak pembangunan dan orang kabupaten yang memperjuangkan perluasan pabrik.
Tentang
Pendapat para penggerak kampung dan orang kampung untuk kemajuan desa

Isi Cerpen
“Apanya yang mesti ditakuti dari penghuni Gunung Beser? Mereka malah telah memberikan apa yang dipunyainya. Air yang melimpah, tanah yang subur, udara yang segar. Dan, kita tidak bisa memanfaatkan kekakayaan itu karena kita takut oleh hal-hal yang tidak perlu ditakutkan,” kata mereka.
Tentang
Gunung Beser sudah memberikan apa yang dipunyai, jadi mereka tidak perlu takut

Isi Cerpen
Semakin banyak penduduk yang mendukung pembukaan Gunung Beser. Sebagian yang masih menghormati kharisma Gunung Beser, datang ke rumah Kakek. Mereka meminta pendapat Kakek. Saya tidak tahu apa Kakek katakan sebelum mereka pulang. Besoknya wakil dari panitia pembangunan itu datang ke rumah Kakek. Mereka tahu bahwa Kakek adalah kunci dari masalah ini. Penduduk yang tidak setuju dengan pembukaan Gunung Beser hanya akan mendengarkan apa yang dikatakan Kakek.
Tentang
Semakin banyak penduduk yang mendukung pembukaan Gunung Beser

Isi Cerpen
Saya tidak begitu jelas menangkap apa yang dibicarakan mereka. Tapi, dari nada suara yang semakin meninggi, saya tahu bahwa mereka bersitegang. Saya mengintip peristiwa itu dari bilik kamar. Saya bersiap meloncat seandainya mereka melakukan kekerasan terhadap Kakek. Tapi, kejadian yang saya lamunkan itu tidak terjadi. Mereka pulang setelah terlebih dahulu menyalami Kakek. Besoknya saya baru tahu bahwa Kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.
Tentang
Akhirnya Kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser

Isi Cerpen
“Saat ini saat sulit,” kata Kakek ketika malamnya saya menanyakan kenapa Kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser. “Semakin banyak kebutuhan hidup dan semakin banyak orang yang merasa pintar. Tapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan untuk melindungi Gunung Beser.”
Tentang
Dengan Pasrah kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser

Isi Cerpen
Saya kurang mengerti apa yang dikatakan Kakek. Dan ketika malam besoknya Kakek bercerita bahwa Mbah Jayasakti dan keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, saya semakin tidak mengerti dengan Kakek. Kalau begitu, kenapa tidak dari dulu Gunung Beser itu dibuka?
Tentang
Tokoh Saya kurang mengerti dengan apa yang dikatakan kakek

Isi Cerpen
“Gunung Beser akan marah kalau dibuka,” kata Kakek. “Kan Mbah Jayasakti dan keangkeran itu tidak ada.” “Ya, tidak ada. Tapi, Gunung Beser tetap akan marah bila dibuka.” “Kenapa Kakek menyetujui?” “Mereka berjanji akan membuka sampai perbatasan kaki gunung saja.”
Tentang
menurut kakek, Gunung Beser akan Murka jika dibuka

Isi Cerpen
Pembukaan kaki Gunug Beser itu akan dilakukan dengan bergotong-royong. Bantuan tenaga dan dana besar dari pihak pabrik disambut masyarakat. Kejadian yang semakin langka itu ditandai dengan syukuran kampung yang dipimpin oleh pak bupati yang sengaja datang. Tidak ada kejadian-kejadian aneh selama pembukaan kaki gunung. Tanaman pun tumbuh bagus karena tanahnya memang subur dan air melimpah. Rumah-rumah dibangun karena pabrik-pabrik membutuhkan pekerja banyak yang sebagian besar didatangkan dari daerah lain.
Tentang
pembukaan kaki Gunung Beser akan dilakukan secara Gotong Royong

Isi Cerpen
Para penggerak pembangunan itu mendapat pujian dari hampir seluruh penduduk kampung. Mereka dibicarakan di setiap pertemuan resmi dan tidak resmi.
Tentang
Para penggerak pembangunan mendapatkan pujian

Isi Cerpen
Kakek meninggal tidak lama kemudian. Kematian Kakek tidak mendatangkan perhatian yang besar dari penduduk. Saya sedikit cemburu kepada penggerak pembangunan yang sudah mencuri perhatian penduduk dari Kakek itu. Tapi, kecemburuan itu bisa diredam karena saya sudah masuk sekolah menengah mengagumi juga apa yang mereka lakukan.
Tentang
Kakek Meninggal

Isi Cerpen
Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahantersendiri bagi kampung saya. Sarana-sarana umum dibangun. Banyak rumah memiliki pesawat televisi. Semakin banyak anak-anak yang meneruskan sekolah di kota. Tapi, kepercayaan bahwa keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, mendorong penduduk untuk membuka Gunung Beser lebih jauh. Tempat-tempat pertanian baru dibuka, rumah-rumah dibangun, perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan mata air besar dibangun, izin-izin pengelola Gunung Beser semakin banyak dimiliki orang. Pohon-pohon besar ditebang. Yang tidak punya izin, berdagang kayu sembunyi-sembunyi.
Tentang
kepercayaan terhadap keramat Gunung Beser mulai Luntur, penduduk mulai berani menebang dan mengolah pohon lebih banyak lagi

Isi Cerpen
Gunung Beser bercahaya siang malam. Sinar matahari memantul dari bangunan-bangunan dan daerah-daerah kering. Malam bercahaya oleh semaraknya listrik. Penduduk kampung, termasuk saya, menyambut kemajuan itu. Tapi, mereka, termasuk saya, tidak menyadari bahwa di kampung semakin terdengar berita adanya perkelahian petani gara-gara berebut air, para remaja putus sekolah
kebingungan mencari kerja karena menggarap lahan pertanian yang semakin tidak subur itu terasa rendah, musin yang datang tidak lagi bersahabat. Tiba-tiba saya merasa bahwa hal seperti itu bukan merupakan bagian dari kampung saya.
Tentang
kemajuan dan perubahan di desa di lereng Gunung Beser

Isi Cerpen
Kekeringan di musim kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak lagi asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam harus ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan.Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.
Tentang
Masyarakat mulai Akrab dengan bencana kekeringan dan bencana banjir

Isi Cerpen
Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang hangus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk di atas atap rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.
Tentang
Bencana El Nino menyebabkan kekeringan dan banjir

Isi Cerpen
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang telah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak hal. Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan alam agar alam lebih bersahabat dengan kita. Pohon memang keramat, harus dihargai, dihormati, dijaga dipelihara. Tanpa pohon bencana akan lebih sering terjadi menimpa kita. Mbah Jayasakti mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu. Kakek benar, banyak orang cuma merasa pintar padahal tidak.
Tentang
Pohon Keramat sebenernya memang harus dihargai ,dihormati dan dipelihara

untuk paragraf sebelumnya dapat dilihat  di bagian pertama ======> [BAGIAN PERTAMA]

LihatTutupKomentar